Dalam tulisan ini,saya ingin membahas salah satu
Pahlawan Super buku komik, yang memiliki julukan cukup familiar, yaitu
SHAZAM. Saat ini, Shazam dikelola oleh
DC Comics, dan juga muncul dalam film – film DC Universe. Kata SHAZAM sendiri,
cukup populer. Dalam film Spider-Man tahun 2002 garapan Sam Raimi, kata
‘SHAZAM’ juga di ucapkan oleh Peter Parker ketika sedang mencoba mengeluarkan
jaring dari tangannya. Bahkan saat ini, juga ada sebuah aplikasi ponsel/gadget
bernama SHAZAM.
Sebelum berada dalam naungan DC Comics, cerita
si ‘Superman Gila’ ini diterbitkan oleh Fawcett Comics dengan nama CAPTAIN
MARVEL. Singkat cerita, seorang anak bernama Billy Batson mendapat kekuatan
sihir agar bisa bertransformasi ke wujud dewasa yang memiliki kekuatan ajaib.
Dia dapat bertransformasi dengan mengucapkan satu kata sihir, yakni SHAZAM!.
Kata SHAZAM sendiri, merupakan akronim
dari nama 6 legenda masa lalu, yakni :
S = Solomon
Raja
dari United Kingdom of Israel yang terkenal akan kekayaan &
kebijaksanaannya. Di dalam Al Qur’an disebut Nabi Sulaiman.
H = Hercules
Setengah dewa yang terkenal karena
memiliki kekuatan fisik luar biasa.
A = Atlas
Titan/Raksasa yang bersekutu dengan
dewa-dewa Olympus.
Z = Zeus
Pemimpin para dewa – dewa Olympus.
A = Achilles
Seorang legenda dari Perang Trojan. Ia
disebut memiliki kekebalan tubuh.
M = Mercury
Dalam mitologi Yunani
disebut Hermes, yaitu Dewa Kecepatan yang memiliki tugas menyampaikan pesan di antara
dewa-dewa. Ia dikenal & identik dengan TOPI BERSAYAP dan SANDAL BERSAYAP yang
membuatnya bisa terbang.
Keenam
nama ini juga merupakan asal-muasal dari kekuatan ajaibnya Captain Marvel.
Misalnya, berkah dari Zeus membuatnya mampu mengeluarkan petir dari tangannya.
Berkah dari Solomon membuatnya memahami & mampu berbicara dalam semua
bahasa.
Kemudian
pada tahun 1953 DC Comics menuntut kepada pihak Fawcett, bahwa Captain Marvel
adalah tiruan dari karakter komik mereka, yakni Superman. Tudingan DC tidak salah.
Bill Parker dan C.C Beck menciptakan Captain Marvel dengan inspirasi Man of
Steel, dan dimaksudkan untuk menyaingi eksistensi karakter ciptaan Jerry Siegel
itu.
Jika
diperhatikan secara detail, kemiripan si ‘Superman Merah’ dengan The Big Blue
Boys antara lain :
Ø Desain
kostum :
-
Baju ketat berlengan
panjang, lengkap dengan simbol di dada
-
Celana panjang ketat
& bersepatu boot
-
Berjubah
-
Warna baju & celana
yang senada
Ø Postur
tubuh :
-
Tinggi badan mencapai 180
cm
-
Badan berisi
-
Tegap
Ø Wajah
Klimis :
- Tidak berkumis
-
Tidak berjenggot
-
Rambut pendek
Ø Superpower
:
-
Tenaga fisik luar biasa
-
Kekebalan tubuh
- Bisa terbang
Terlepas dari perkara kemiripan, jika kita fokus
pada kekuatan sihir yang melatarbelakanginya, kita akan menemukan adanya ketidakakuratan pada superhero
ini. Kemampuan terbangnya adalah berkah
dari Mercury. Dalam mitologinya, Dewa Mercury terbang menggunakan Sandal
Bersayap. Yang artinya…..pakai ALAT BANTU TERBANG.
Pertanyaannya……..kenapa
alas kakinya Shazam nggak ada sayapnya?
Jika itu berkah dari Mercury, bukankah
seharusnya Shazam juga pakai alat bantu terbang? (mungkin semacam sepatu boot
bersayap).
Tetapi
kenyataannya, justru digambarkan terbang
seperti Superman.
Dalam film SHAZAM! tahun 2019, moment pertama
kali terbangnya memang mengejutkan & membuat penonton histeris. Namun,
tetap tidak akurat. Ia dijatuhkan Dr. Sivana dari wilayah udara. Ia berusaha
menyelamatkan diri & berharap bisa terbang dengan mencoba pose ikoniknya
Superman dalam posisi tubuh horizontal. Saat nyaris membentur daratan, tiba –
tiba tubuhnya melayang. Seolah terlepas dari hukum gravitasi…atau berada di
luar angkasa.
SHAZAM versi film live-action
Kalau dipikir secara logika teknis, Dewa Mercury
tidak mungkin terbangnya seperti itu. Cara kerja sayap adalah mendorong udara
ke bawah, sehingga tubuh terangkat ke atas. Kalau sayapnya ada di kaki,..maka
tubuh mesti berada di posisi berdiri vertikal agar bisa terangkat. Jadi, Shazam yang diberkahi Mercury…tidak
mungkin moment first flightnya seperti yang disajikan oleh film.
Apakah dikarenakan terinspirasi Superman,
Bill Parker & C.C. Beck sampai melewatkan detail seperti ini?
Mungkin bisa saja
disangkal, dengan dalih “dikarenakan sihir, maka begitulah adanya. Tidak perlu
penjelasan logis”.
Akan tetapi,..bukankah sudah ada
penjelasan asal-usul kekuatan sihirnya. Jadi..bagaimana kondisi Shazam…tidak
boleh lepas dari asal-usulnya.
Saya
membayangkan….jika saja sejak awal dirilis Fawcett dengan gambaran sepasang
sayap di kaki, saya yakin…pihak DC nggak bisa menggugat dengan tudingan plagiat
Superman.
SHAZAM yang seharusnya
(Pakai Sepatu Boot
Bersayap)