Sebelum berada dalam naungan DC Comics, cerita si ‘Superman Gila’ ini diterbitkan oleh Fawcett Comics dengan nama CAPTAIN MARVEL. Singkat cerita, seorang anak bernama Billy Batson mendapat kekuatan sihir agar bisa bertransformasi ke wujud dewasa yang memiliki kekuatan ajaib. Dia dapat bertransformasi dengan mengucapkan satu kata sihir, yakni SHAZAM!.
Kata SHAZAM sendiri, merupakan akronim
dari nama 6 legenda masa lalu, yakni :
S = Solomon
Raja
dari United Kingdom of Israel yang terkenal akan kekayaan &
kebijaksanaannya. Di dalam Al Qur’an disebut Nabi Sulaiman.
H = Hercules
Setengah dewa yang terkenal karena
memiliki kekuatan fisik luar biasa.
A = Atlas
Titan/Raksasa yang bersekutu dengan
dewa-dewa Olympus.
Z = Zeus
Pemimpin para dewa – dewa Olympus.
A = Achilles
Seorang legenda dari Perang Trojan. Ia
disebut memiliki kekebalan tubuh.
M = Mercury
Dalam mitologi Yunani disebut Hermes, yaitu Dewa Kecepatan yang memiliki tugas menyampaikan pesan di antara dewa-dewa. Ia dikenal & identik dengan TOPI BERSAYAP dan SANDAL BERSAYAP yang membuatnya bisa terbang.
Keenam
nama ini juga merupakan asal-muasal dari kekuatan ajaibnya Captain Marvel.
Misalnya, berkah dari Zeus membuatnya mampu mengeluarkan petir dari tangannya.
Berkah dari Solomon membuatnya memahami & mampu berbicara dalam semua
bahasa.
Kemudian
pada tahun 1953 DC Comics menuntut kepada pihak Fawcett, bahwa Captain Marvel
adalah tiruan dari karakter komik mereka, yakni Superman. Tudingan DC tidak salah.
Bill Parker dan C.C Beck menciptakan Captain Marvel dengan inspirasi Man of
Steel, dan dimaksudkan untuk menyaingi eksistensi karakter ciptaan Jerry Siegel
itu.
Jika diperhatikan secara detail, kemiripan si ‘Superman Merah’ dengan The Big Blue Boys antara lain :
Ø Desain
kostum :
-
Baju ketat berlengan
panjang, lengkap dengan simbol di dada
-
Celana panjang ketat
& bersepatu boot
-
Berjubah
-
Warna baju & celana
yang senada
Ø Postur
tubuh :
-
Tinggi badan mencapai 180
cm
Ø Wajah
Klimis :
- Tidak berkumis
-
Tidak berjenggot
-
Rambut pendek
Ø Superpower
:
-
Tenaga fisik luar biasa
-
Kekebalan tubuh
- Bisa terbang
Terlepas dari perkara kemiripan, jika kita fokus pada kekuatan sihir yang melatarbelakanginya, kita akan menemukan adanya ketidakakuratan pada superhero ini. Kemampuan terbangnya adalah berkah dari Mercury. Dalam mitologinya, Dewa Mercury terbang menggunakan Sandal Bersayap. Yang artinya…..pakai ALAT BANTU TERBANG.
Pertanyaannya……..kenapa
alas kakinya Shazam nggak ada sayapnya?
Jika itu berkah dari Mercury, bukankah
seharusnya Shazam juga pakai alat bantu terbang? (mungkin semacam sepatu boot
bersayap).
Tetapi
kenyataannya, justru digambarkan terbang
seperti Superman.
Dalam film SHAZAM! tahun 2019, moment pertama kali terbangnya memang mengejutkan & membuat penonton histeris. Namun, tetap tidak akurat. Ia dijatuhkan Dr. Sivana dari wilayah udara. Ia berusaha menyelamatkan diri & berharap bisa terbang dengan mencoba pose ikoniknya Superman dalam posisi tubuh horizontal. Saat nyaris membentur daratan, tiba – tiba tubuhnya melayang. Seolah terlepas dari hukum gravitasi…atau berada di luar angkasa.
Kalau dipikir secara logika teknis, Dewa Mercury tidak mungkin terbangnya seperti itu. Cara kerja sayap adalah mendorong udara ke bawah, sehingga tubuh terangkat ke atas. Kalau sayapnya ada di kaki,..maka tubuh mesti berada di posisi berdiri vertikal agar bisa terangkat. Jadi, Shazam yang diberkahi Mercury…tidak mungkin moment first flightnya seperti yang disajikan oleh film.
Apakah dikarenakan terinspirasi Superman,
Bill Parker & C.C. Beck sampai melewatkan detail seperti ini?
Mungkin bisa saja disangkal, dengan dalih “dikarenakan sihir, maka begitulah adanya. Tidak perlu penjelasan logis”.
Akan tetapi,..bukankah sudah ada
penjelasan asal-usul kekuatan sihirnya. Jadi..bagaimana kondisi Shazam…tidak
boleh lepas dari asal-usulnya.
Saya membayangkan….jika saja sejak awal dirilis Fawcett dengan gambaran sepasang sayap di kaki, saya yakin…pihak DC nggak bisa menggugat dengan tudingan plagiat Superman.
SHAZAM yang seharusnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar